Belibis.com – Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali memanas. Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan kemungkinan bergabung dengan Israel dalam serangan terhadap Iran. Pernyataan ini langsung mendapat respons tajam dari Presiden Rusia Vladimir Putin, yang memperingatkan potensi eskalasi besar di kawasan.
Respons Rusia terhadap Manuver Trump dan Israel
Melalui Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Presiden Putin menyampaikan kekhawatirannya atas kemungkinan keterlibatan langsung AS dalam konflik Israel-Iran. Berbicara kepada media pada Kamis (19/6/2025), Peskov menyebut langkah itu sebagai “kesalahan besar” yang bisa membakar seluruh kawasan Timur Tengah.
“Ini adalah langkah yang pasti akan mengarah pada eskalasi lebih lanjut, eskalasi besar, dan hanya akan mempersulit situasi di kawasan tersebut,” ujarnya, dikutip dari Russia Today.
Peskov juga menegaskan bahwa Moskow menentang keras wacana pergantian rezim di Iran. Menurutnya, hal itu tidak dapat diterima dan bertentangan dengan prinsip-prinsip hubungan internasional. “Kami yakin tidak dapat diterima untuk membicarakan hal seperti itu, apalagi mengambil tindakan nyata,” tambahnya.
Trump Kirim Sinyal Keterlibatan Militer
Pernyataan Putin muncul setelah Donald Trump menyampaikan kemungkinan ikut serta dalam operasi militer terhadap Iran. Dalam wawancara dengan Reuters, Trump tidak memberikan jawaban pasti, namun mengatakan: “Saya mungkin melakukannya. Saya mungkin tidak melakukannya. Maksud saya, tidak seorang pun tahu apa yang akan saya lakukan.”
Isyarat tersebut diperkuat oleh kehadiran kapal induk bertenaga nuklir milik AS yang dilaporkan bergerak menuju wilayah dekat Iran, bersama dengan sejumlah jet tempur.
Latar Belakang Ketegangan Iran-Israel
Konflik terbaru antara Iran dan Israel meletus sejak Jumat lalu, ketika Israel meluncurkan serangan ke wilayah Iran. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan serangan itu bertujuan melemahkan program nuklir Iran yang, menurut Israel, digunakan untuk mengembangkan senjata pemusnah massal.
Iran membantah tuduhan tersebut dan menyebut program nuklirnya hanya untuk kepentingan sipil. Sebagai respons, Iran meluncurkan serangan balasan yang menghantam beberapa wilayah di Tel Aviv dan Haifa.
Upaya Diplomatik dan Sikap Trump
Meski ketegangan terus meningkat, sejumlah negara mencoba mendorong de-eskalasi. Namun Trump, yang dikenal sebagai pendukung kuat Israel, menyampaikan bahwa solusi terbaik adalah jika Iran dan AS mencapai kesepakatan terkait program nuklir.
“Mereka seharusnya melakukan kesepakatan itu. Saya katakan kepada mereka, ‘Lakukan kesepakatan itu,’” ucap Trump kepada wartawan saat berada di pesawat kepresidenan Air Force One. Meski demikian, ia mengakui dirinya tidak terlalu berminat untuk terlibat dalam negosiasi lebih jauh.
Dampak dan Potensi Konflik Lebih Luas
Langkah militer AS jika benar-benar dilakukan akan memperburuk konflik yang sudah genting. Analis menyebut keterlibatan langsung AS bisa memperluas perang regional dan menyeret lebih banyak negara dalam pusaran konflik. Rusia, sebagai sekutu Iran, menegaskan komitmennya untuk mencegah eskalasi global yang bisa berdampak luas terhadap stabilitas dunia.