Belibis.com – Di negeri ini, tidak ada yang lebih sakti daripada satu video pendek yang berhasil masuk #FYP. Lupakan laporan RT, forum warga, atau surat resmi ke dinas terkait. Kalau kamu ingin pemerintah benar-benar bertindak, cukup pastikan satu hal: keluhanmu viral dulu.
Iya, sesederhana itu.
Susah air? Rekam dan upload.
Jalan rusak? Tambah backsound mellow.
Ambulan susah masuk? Tambahkan caption dramatis dan sedikit efek slow motion.
Lalu, duduk manis. Tunggu netizen bergerak. Kalau beruntung, tagar akan naik, dan tidak lama kemudian pernyataan hangat pun muncul dari instansi terkait:
“Kami telah mendengar aspirasi warga dan akan segera menindaklanjuti.”
Tidak Perlu Demo, Cukup Duet TikTok
Dulu orang menyampaikan aspirasi lewat forum, sekarang lewat komentar dengan ribuan like. Ada yang curhat di Twitter, ada yang bikin konten storytelling sambil nangis, ada juga yang cukup pakai green screen berita untuk menceramahi pemerintah—semua dengan satu tujuan: masuk radar media.
Kenapa? Karena aspirasi rakyat kini harus tampil menarik dulu sebelum dianggap penting. Semakin kreatif caramu menyuarakan masalah, semakin cepat ditanggapi.
Bahkan pemerintah sekarang punya akun TikTok sendiri. Bukan buat mendengarkan, tapi ikut tren. Jadi kalau kamu ingin diperhatikan, jangan datang ke kantor dinas—datanglah ke algoritma.
Tanggapan Didasarkan pada Views, Bukan Nilai
Ada jembatan rusak bertahun-tahun di desa? Sepi. Tapi begitu influencer lewat dan upload story, langsung datang bantuan. Bukan karena jembatannya penting, tapi karena jembatannya viral.
Warga yang tidak bisa bikin konten?
Yang tidak punya followers?
Yang tidak tahu cara edit video sedih-sedihan?
Maaf, aspirasi Anda belum cukup engaging.
Negara kita ini bukan tidak mendengar, tapi mendengar berdasarkan statistik. Pemerintah hari ini lebih reaktif terhadap notifikasi sosial media daripada laporan resmi. Karena yang trending bisa mencoreng citra, dan citra… adalah segalanya.
Penutup: Mau Didengar? Pastikan Masuk #FYP Dulu
Di zaman sekarang, menyampaikan aspirasi bukan soal benar atau salah, tapi rame atau sepi. Maka jika kamu ingin dibantu, jangan tulis surat. Tulis caption. Jangan bawa bukti, bawa followers.
Karena di republik algoritma ini,
aspirasi akan didengar… setelah masuk #FYP dan explore.