Belibis.com — Kepolisian Republik Indonesia (Polri), melalui Divisi Humas, resmi meluncurkan platform video digital bernama Policetube. Platform ini hadir sebagai sarana berbagi video yang bertujuan memperkuat hubungan Polri dengan masyarakat, dengan mengusung tagline “polisi untuk masyarakat”.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho, menjelaskan bahwa kehadiran Policetube menjadi bagian dari strategi transformasi digital Polri. Platform ini diharapkan dapat menjadi kanal utama dalam menyebarluaskan berbagai informasi mengenai kinerja dan kegiatan positif kepolisian.

“Policetube diharapkan dapat menjadi platform digital video share yang mendukung transformasi digital institusi Polri dalam rangka publikasi dan diseminasi informasi kinerja Polri kepada masyarakat luas,” ujar Sandi dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (29/6/2025).

Kerja Sama Strategis untuk Meningkatkan Reputasi Institusi

Pengembangan Policetube melibatkan kerja sama dengan sektor swasta, yakni PT Digital Unggul Gemilang. Kolaborasi ini, menurut Irjen Sandi, merupakan sebuah quantum leap atau lompatan besar dalam memperkuat citra Polri di mata publik.

“Kehadiran Policetube ini diharapkan akan mengukir sejarah dan membawa harapan besar bagi pelaksanaan kehumasan di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia,” katanya.

Policetube akan menyajikan berbagai konten yang menampilkan pengabdian anggota kepolisian, pencapaian institusi, serta upaya Polri dalam menjaga ketertiban dan keamanan. Konten tersebut diharapkan mampu membangun kepercayaan publik sekaligus meningkatkan reputasi institusi secara menyeluruh.

“Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan inovasi dan solusi digital yang meningkatkan efektivitas pelayanan publik dan mendorong transparansi, demi menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat yang lebih optimal,” jelas Sandi.

Kompolnas: Lebih Baik Maksimalkan Media Sosial yang Ada

Peluncuran Policetube, yang bertepatan dengan momen jelang perayaan Hari Bhayangkara ke-79, justru menuai kritik dari sejumlah pihak. Salah satunya datang dari Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Gufron Mabruri, yang mempertanyakan urgensi pembuatan platform baru.

Menurut Gufron, alih-alih membangun platform sendiri, Polri sebaiknya mengoptimalkan pemanfaatan media sosial yang sudah populer seperti YouTube, Instagram, dan TikTok.

“Membuat platform baru menghadapi tantangan yang tak mudah. Kenapa tidak mengefektifkan saja penggunaan platform yang sudah ada untuk menjangkau semua segmen masyarakat, terutama kalangan anak muda,” ujarnya kepada IDN Times.

Perbaikan Internal Dinilai Lebih Mendesak

Selain soal efektivitas platform, kritik juga diarahkan pada prioritas utama Polri. Menurut Gufron, selain fokus pada media dan branding, Polri harus terus memperbaiki kualitas layanan dari dalam.

Ia menekankan pentingnya profesionalisme dan integritas di tubuh Polri agar kepercayaan masyarakat dapat tumbuh secara alami, tidak semata-mata melalui kampanye digital.

“Bersamaan dengan upaya transparansi dan akuntabilitas di media, Polri juga melakukan perbaikan secara terus menerus terhadap kinerja anggota dalam memberikan pelayanan yang profesional dan terbaik kepada masyarakat. Hal ini penting untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Polri,” pungkasnya.